Allah memiliki seribu cara untuk menguji hambanya, namun kita, memiliki seribu satu alasan untuk bersyukur.
Apabila kita ingin menghitung nikmat Allah setiap menit dan detiknya, maka niscaya tidak akan cukup seluruh hidup kita. Mulai dari anggota tubuh yang sehat, panca indera yang berfungsi dengan baik, oksigen yang dapat kita nikmati sesuka hati, bahkan perasaan sedih dan bahagia yang menjadi tanda kita masih hidup di dunia, semua itu adalah karunia yang tak terhingga.
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An Nahl/16:18].
Sering kali, kita melalaikan nikmat yang diberikan oleh Allah karena kita tidak memberikan nilai pada kenikmatan itu. “We take it for granted”. Kita Melewati hari seakan-akan semua yang kita rasakan dan alami adalah hal yang lumrah dan “normal”, sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan karunia dan nikmat dariNYA.
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.
Ibu saya pernah berkata, ketika melihat saya berdiam diri dan terlihat begitu bermuram durja, “Orang beriman itu rugi, kalau harus merasa bersedih apalagi sampai berputus asa, karena ada Allah yang sudah siap dengan semu ajalan keluar dan rencana yang indah untuknya.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”.[HR Bukhari, no. 5933].
Kini setelah menjadi seorang ibu, rasa-rasanya, tidak ada hal yang paling menguras perasaan bahagia saya kecuali ketika anak-anak sedang diuji dengan kesehatannya.
Hazim: 39,8
“Aku jangan dibuang ya… aku sayaaang sama kamu, aku hidup bahagia setiap hari, tolong sabar sama aku ya… jangan dibuang aku…”
“Aku benar-benar takut dengan angka-angka besar… coba hitung dari 1 sampai 1 juta… angka kecil semua baik.. mereka temanku… satu juta berusaha mengejarku.. tolong….”
Hisyam: 40,3
“Mie… tolong… maafkan aku… . Aku menyakiti semua orang… tolong aku… semua keluargaku sedih karena aku… aku harus bagaimana.. tolong… ”
Isti: 39,8 anteng 40 masih tenang 40,5
“Mom.. tolong kakiku pegaal.. ayo lari.. tanganku pegal.. buku-buku mengejarku.. tolong… larii…”
Syafakumulloohu untuk semua yang sedang sakit
Referensi : https://almanhaj.or.id/14163-nikmat-sehat-dan-waktu-luang-2.html