topbella

Tuesday, January 17, 2023

Everglow (Part 7)


Vio mengawasi murid-muridnya yang sedang membuka bekal makan siang mereka sambil bercanda dan tertawa riang sesama mereka. Kathy, gadis kecil berkuncir dua sedang membuat wajah yang begitu menggemaskan karena rasa kecut menggigit strawberry dari garpunya. Vio tersenyum, bersama anak-anak ini, melihat tingkah laku mereka sepanjang hari, sedikit mengalihkan kegundahannya sejak pertengkaran dengan Rey semalam. Rey memang tidak menyentuh gawainya sama sekali, dia mengabaikan pesan dan panggilan masuk dari Rita yang menghubunginya tiada henti. 


Rey terlihat sekali menahan diri untuk memberikan komentar pada wajah Vio yang cemberut dan hanya menanggapi ceritanya sekedarnya saja. Dan Vio, sudah lelah membicarakan mengenai Rita yang tidak akan ada ujungnya. Ini benar-benar membuatnya kesal. Paginya, dia berangkat mengajar ke sekolah dengan mata yang sembab dan hati yang gundah gulana.


“BAANG!” Tiba-tiba suara tembakan keras membuyarkan lamunan Vio. Anak-anak berteriak dan berlarian ke sana kemari. Vio berlari ke depan pintu kelas, dan melihat asap tebal dari ruang guru di lantai satu. Beberapa guru berlari melewatinya dengan wajah pucat pasi, kelas di dia bertatapan dengan Mrs. Regan yang menjulurkan wajahnya dari pintu kelas sebelah, lalu mengunci pintu kelasnya dengan panik. Vio baru saja akan melakukan hal yang sama, ketika dia  melihat beberapa guru yang berlari melewatinya tadi hampir sampai ke ujung lorong, lalu mereka jatuh  terjerembab sebelum berbelok ke sebelah kanan.


Vio terkesiap, dia memekik tertahan, otaknya berpikir cepat, sebelum dia memutuskan untuk mengejar dan membantu mereka, dia melihat bayangan gelap dari sudut matanya, dua orang bersenjata sedang berlari cepat dari lorong sebelah kiri. Vio memutuskan untuk menutup pintu kelasnya, menguncinya, mematikan lampu, memberi isyarat pada anak-anak untuk menutup mulut mereka, bergerak secepat yang mereka bisa, tanpa suara, menuju balik lemari di belakang kelas. Anak-anak mengangguk dengan patuh, mereka telah melakukan latihan semacam ini berulang kali. Mereka berjongkok dan mendap-endap dengan tertib. 


Sekolah ini adalah sekolah elit tempat anak-anak politikus, pejabat, atau pengusaha kelas atas menyekolahkan anak-anak mereka. Dengan keamanan tingkat tinggi, bagaimana dua pria bersenjata itu bisa masuk dan membuat keributan semacam ini? Protokol keamanan, polisi akan datang tidak kurang dari sepuluh menit apabila ada yang memanggil mereka. Vio merogoh saku celananya untuk mencari gawainya yang tidak ada di sana. Dia baru menyadari kemarahannya pada suaminya telah merugikan dirinya. Karena tidak ingin membalas pesan atau berbicara dengannya, dia meletakkan gawainya di dalam tasnya dan menyimpannya di laci mejanya, di depan sana. Dia memejamkan matanya, tangannya merangkul dua murid termuda yang meringkuk dalam pelukannya. 



0 comments:

Post a Comment

About Me