topbella

Monday, January 23, 2023

ATR2500-USB

Jadwal telah dipilih, tim akan terbentuk setelah kami semua selesai memilih tema yang ada. Perempuan-perempuan hebat ini, tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan proses itu. Setengah jam kemudian, kelompok-kelompok terdiri dari dua dan tiga orang terbentuk. Ada lebih dari tujuh tim yang akan membuat rekaman suara sesuai dengan tema yang telah ditentukan.


Saya dan dua teman lainnya memilih tema tentang Proses menjadi ibu rumah tangga, mulai dari bagaimana awalnya sampai dengan segala tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Kami segera menentukan hari untuk mematangkan rencana kami. Awalnya, kami mendiskusikan mengenai apa saja yang akan kami sampaikan pada saat rekaman nanti, kami bertiga bergantian membuka diri, menceritakan pengalaman kami masing-masing, menit demi menit berlalu, tak terasa kami telah mengobrol hingga larut malam. 


Langkah selanjutnya adalah menentukan hari pelaksanaan. Dalam kurun satu minggu itu, saya merasa harus mempersiapkan semuanya dengan baik. Salah satu member tim kami, memiliki suara yang berat, dalam dan indah. Sedangkan suara saya cenderung ringan dan melayang, saya merasa akan “terbanting”olehnya. Saya harus melakukan sesuatu untuk mengimbangi suaranya itu.  


Selain berlatih untuk meningkatkan kekuatan suara saya dengan latihan pernapasan, mulailah saya mencari mikrofon yang akan membantu memperindah suara saya. Saya menonton video tentang reviu jenis-jenis pengeras suara, mulai dari yang memiliki harga yang terjangkau, sampai dengan mikrofon yang memiliki harga fantastis. Saya jadi mengetahui ternyata banyak sekali jenis mikrofon yang ada di pasaran. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.


Setiap malam sebelum tidur, selama satu minggu lamanya, saya menonton reviu mikrofon dan mulai menemukan satu dua jenis yang menarik minat saya. Saya mulai membanding-bandingkan antara keduanya, saya tidak ingin gegabah dalam memutuskan, saya memang membutuhkannya, tapi saya juga tidak ingin terlalu berlebihan, mengingat saya  masih amatir, dan belum tentu akan konsisten kedepannya nanti.


Suatu hari, suami pulang dari kantor, dan segera masuk ke kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian, rutinitas demikian ini telah menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan semenjak pandemi. Saat saya masih sibuk menyusun sepatu dan tas kerja beliau di lantai satu, tiba-tiba saya mendengar suami berseru dari lantai dua, “Kenapa kok pakaian yang telah di setrika belum disusun di dalam lemari!”


Saya segera naik ke lantai dua dengan teheran-heran, langkah kaki saya menapaki tangga satu persatu dengan berat. Saya memang memiliki kebiasaan yang aneh. Saya suka menyetrika, namun benci saat harus menyusun tumpukan pakaian yang telah rapi itu ke dalam lemari. Makan biasanya, saya mengambil jeda  diantara dua kegiatan itu. Terkadang, jeda waktu itu sedikit lebih lama dari yang seharusnya, karena saya sambil melakukan hal yang lainnya. Dan suami sudah mengetahui hal ini, tumben suami memprotes hari ini, pikir saya.


Sesampainya di kamar, saya bersungut-sungut menarik keranjang pakaian yang berisi tumpukan pakaian suami, menyeretnya sampai di didekat lemari. Setelah memasukkan beberapa pakaian suami, saya terkejut melihat kotak putih di di dasar keranjang, bergambarkan mikrofon hitam dengan tulisan huruf kapital yang di bold gelap. Audio Technica ATR2500-USB. 


“Tadi sekalian lewat, semingguan mikir mau beli mikrofon, kan?” Tanya suami sambil tersenyum senang karena  kejutannya berhasil. Beliau pasti melihat ekspresi saya yang melongo.


Saya tersenyum canggung, tidak mungkin saya mengatakan yang sebenarnya padanya, maka saya memilih untuk segera tersenyum dan mensyukuri keperdulian dan kebaikan hatinya.



 

0 comments:

Post a Comment

About Me