KLIP KLOP KLIP

Menulis adalah passion, ataukah cuta-cita, atau impian, yang sudah tertanam sejak.. selama saya dapat mengingat, sepertinya, menulis adalah cinta yang tak dapat saya gapai. Hal yang sangat saya sukai, terkadang sampai berdebar-debar sangking cintanya, namun selalu saja ada alasan yang membuat itu tidak terwujud.

Mengikuti berbagai kelas, sudah. Rutin membaca, tentu saja. Tapi seperti ada tembok tinggi yang tidak mungkin dapat saya lewati. Membayangkan untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan sesuai dengan apa yang sudah dipelajari dan dibaca, Ah! Jauh panggang dari api. Saya selalu merasa tidak bisa.

Saya dan menulis, seperti hubungan antara matahari dan bulan, saling cinta, namun tidak dapat bersatu. Seperti siang dan malam, saling merindukan, namun tak dapat bertemu. 

Perkuliahan di Ibu Profesional menginspirasi saya untuk selalu menyukai tantangan. Dan kali ini, saya memutuskan untuk menjadikan menulis, setiap hari, dengan sangat dipaksa, dalam salah satu progran andalan Ibu Profesional, KLIP. Tidak main-main, minimal 300 kata per harinya, dan akan terus meningkat sampai akhir tahun.

Membaca iklan pembukaan pendaftaran KLIP saja jantung saya berdebar tak karuan. Apakah saya mampu, apa yang ingin saya tulis, bagaimana hasil tulisan saya nantinya, apakah saya akan menyukainya, atau malah membencinya.

Saya bertanya-tanya, mengapa harus 300 kata, padahal untuk pemula, tentu ini akan sangat menyulitkan. Apa yang harus ditulis oleh penulis gadungan seperti saya. Bisakah saya meluangkan waktu untuk menulis setiap hari. Mampukah saya menyelesaikan tantangan ini nantinya. Terus saja, pikiran yang sama, muncul berulang kali, tanpa ada jawabannya.

Pada bulan Desember saya nekad mengisi form pendaftaran dengan menjawab pertanyaan seadanya, saya lalu berusaha melupakannya, seperti  “mimpi” yang tidak nyata. Tidak juga langsung mencari tahu media sosial KLIP, tidak juga bergabunh di grup yang ada. Bulan Januari masih lama, batun saya.

Namun malam ini, saya membaca postingan Ibu Septi yang sedang menyemangati dirinya. Beliau menetapkan target menulis empat buku di tahun ini saja. Luar biasa! Semangat Ibu Septi yang membara dapat saya rasakan disetiap kata yang beliau tuliskan. Beliau ikut KLIP juga rupanya. Apa?! Sudah tanggal dua Januari rupanya!