topbella

Monday, August 13, 2018

Belajar Bersekolah



Yeup! Saudi! Tidak terbayang apabila abang Hazim dan Hisyan akan mengalami kesulitan bersekolah di sini. Bismillaah... ya Allooh.. beri kemudahan..

🌺Hazim, dengan sifat perfeksionis, harga diri yang tinggi, sangat sulit baginya, menerima apabila dia belum tahu, belum faham apa yang diajarkan, sedangkan semua anak di kelasnya sudah. Setiap hari menangis dengan sedih, "abang belum bisa"
"Abang lambat mengerjakan"
"Abang takut dengan gurunya yang suaranya keras"
"Abang takut dengan wajah dan ekspresi wajah gurunya yang seperti sedang marah"
"Teman-teman abang tidak menyenangkan"

πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”

Ya Allooh... setiap tetes air matanya meremukkan hatiku. 

Hazim tidak ada masalah dengan matematika. Dia bisa mengikuti dengan baik. Tapi membaca kalimat, menyusunnya, menghafal semua susunan huruf-hurufnya.... masih sulit baginya, semua itu baru untuknya, dan dengan "metode" mengajar gurunya yang "kurang menyenagkan" itu, menambah bebannya. Subhanallooh... 

Semoga Allooh memberi kemudahan, menjadikan abang Hazim anak yang lebih kuat, lebih cerdas, mampu menghadapi tantangan-tantangan selanjutnya dalam kehidupan. Semoga Allooh melimpahkan kesabaran untuk kami, orang tuanya, sehingga bisa selalu mendukungnya. Dan mengembalikan kepercayaan dirinya, Aamiin..

🌺Hisyam, tidak suka sekolah, hanya karena dia lebih suka bermain di rumah. "I miss you umie.." katanya... so sweet.

Tapi.. sebenarnya, menurut saya, Sekolah lebih cocok untuk Hisyam, karena dia "tidak perduli" dengan anggapan orang lain. Dia merasa bebas berekspresi, leluasa mengungkapkan isi hatinya, dengan siapa saja. "Dont call me baby!" Dia bisa dengan tegas berkata demikian, bahkan dengan gurunya sekalipun.

Dan apabila dia sudah tidak suka, tidak mau, maka tidak akan dia lakukan, walaupun menangis karena dipaksa, tapi tidak akan dia lakukan. "Hisyam tidak mau" titik.

Sehingga dia ceria berangkat sekolah setiap hari. Dan gurunya yang "menangis" meghadapi Hisyam...πŸ˜…

🌺Isti masih "sekolah" sama umie... heehehew..
Ada satu "nursery" di dalam komplek perumahan ini. Kami beberapa kali bertemu dengan mereka saat bermain di taman. 

Suatu hari, saat sedang melihat-lihat "sale" karpet di gedung recreation center, Isti masuk ke dalam ruangan yang ternyata dijadikan sebagai kelas Nursery. Hanya ada 4 murid, dan 1 orang guru yang sudah kami kenal. Isti diijinkan bermain-main di dalam.

"Madam, isti sekolahkan di sini dong..." kata gurunya itu, "diakan sudah kenal saya karena sering main bareng di playground".

"Kami yakin, jangan-jangan, nanti dia pulang sendiri lho.. wong rumahnya deket gitu.. dan kamu tau dia pemberani"

Yeup, playground dan sekolah nursery hanya berjarak 2 rumah dari rumah kami. Dan bu guru ini tahu betul, Isti sering kabur duluan ke playgroun tanpa saya..☺️



0 comments:

Post a Comment

About Me