topbella

Monday, August 13, 2018

Think Creative!



Siang ini, seperti biasa, saya menjemput anak-anak di pintu gerbang sekolah.

"Abang membuat satu kesalahan hari ini". Jawab Abang Hazim saat saya menanyakan mengenai wajahnya yang terlihat muram. 

"Tapi aku tidak ingin membicarakan hal ini dengan umie". Dia melanjutkan sambil melangkah gontai.

"Baiklah..". Jawab saya pendek sambil mengusap rambutnya dan tersenyum. 

"Umie! Bolehkah aku ke playground sebentar?". Tanya Hisyam dengan ceria. Dia sangat senang karena saya membawakan payung sesuai dengan pesannya pagi ini, saat saya mengantarnya ke sekolah.

"Hey! Itu botol air minum ku!". Teriak Abang Hazim saat menyadari botol air minum yang terselip di tas Hisyam. 

"Kenapa Hisyam yang bawa?!". Suara Abang Hazim bergetar menahan tangis.

"Astaghfirullooh, sepertinya Umie juga membuat kesalahan hari ini". Jawab saya tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. 

"Umie sangat menyesal, maaf ya Abang Hazim, Umie salah memasukkan botol air minumnya, jadi tertukar ya?". Saya melanjutkan pancingan saya.

Abang Hazim diam saja, dan terus melangkah gontai menuju bangku yang ada di sudut taman. Sedangkan Hisyam sudah bermain ayunan.

"Apakah Isti yang menyusun semua mainan itu tadi pagi?". Tanya Abang Hazim menunjuk deretan mainan yang tertinggal di taman. Mainan itu berjajar rapi di tengah-tengah papan kuda-kudaan. 

Setiap bagi, setelah mengantar dua abangnya ke sekolah, saya dan Isti memang selalu bermain di Taman ini. Isti sangat suka mencari dan mengumpulkan mainan-mainan yang tercecer dan tertinggal di Taman. Banyak hal yang kami temukan setiap harinya, ada pensil, ikat rambut, bola, boneka, dompet, dan lain-lain. 

"Hey! Apa kau lihat kotak ku? Kemaren malam aku lupa membawanya pulang, biasanya seseorang meletakkan mainan yang tertinggal di atas papan ini?" Tiba-tiba dua orang anak menghampiri kami dengan terburu-buru.

"Adikku yang mengumpulkan mainan-mainan itu setiap pagi". Jawab Abang Hazim.

"Kotak? Apa isinya?". Tanya Hisyam ikut menghampiri mereka.

"Isinya siput". Jawab salah seorang dari mereka.

Kami menyebar di sekita taman untuk mencari kotak yang dimaksud anak itu, saya melihat raut wajah Abang Hazim yang telah berubah sedikit ceria. Rupanya dia menjadi bersemangat dan sudah sedikit teralihkan dari perasaan sedihnya.

Setelah beberapa saat, Kami akhirnya menyerah karena tidak menemukan kotak yang dimaksud. Kami juga harus segera pulang, karena Isti tidur di rumah sendirian.

"Umie, kita harus membuat kotak barang temuan, sehingga mudah bagi yang kehilangan atau bagi yang menemukan, untuk mencari dan meletakkan barang-barang yang ada di taman ini". Celetuk Abang Hazim dalam perjalanan pulang

"Oh! MasyaaAllooh... Barookalloohu fiikh... ide yang sangat hebat nak!". Jawab saya sambil mengusap kepalanya.

"Ayo kita buat!" Seru Hisyam.

Melihat Hazim dan Hisyam yang berlari beriingan, penuh semangat dan tertawa bahagia, hati saya menjadi hangat. Tantangan membuat kotak barang temuan, siap eksekusi!!




0 comments:

Post a Comment

About Me