Konsekuensi
"Abang telah membuat hisyam sedih, sekarang abang harus berusaha membuat hisyam happy lagi"
Hazim (6th) sedang suka sekali menggoda adik-adiknya. Mungkin karena energinya masih berlimpah, atau karena bosan, atau... murni hanya ingin bersenang-senang. Dia akan tertawa senang jika adiknya sudah marah, atau malah mengis.
"Saat umie sedang marah dengan abang seperti ini, apa yang abang rasakan?"
"Abang sedih, mie..."
"Is it a good feeling?"
"No... i dont like being sad..." katanya sambil tertunduk dengan mata berkaca-kaca.
"Thats what your brother dan sister feel, Bang... if they cry, or screem... it means they really dont like it. No one want to be sad.. its not a good feeling.. you know.."
"Iya, Mie.."
But then... adeknya sudah teriak-teriak lagi.. "i said stoooooopppp!!! I dont like it!!!!"
"Oh.. Hazim.. sepertinya abang perlu menenangkan diri" (umie juga.... emosi sedang tingi...) "abang duduk di pojok ruangan... sekarang! Now! Stay there untill we all calming down!"
Alhamdulillaah... berhasil tidak memukul atau menyakitinya.. tapi nada suara tinggi tertahan (geram bukan main..)
"Umie... umie... i'm so sorry... can I come to you now?" Katanya dengan air mata bercucuran.
"Stay there! Don't move!"
Setelah beberapa saat Hisyam happy, tertawa dan senang... "umie.. can I call Hazim?"
Waahh... masyaaAllooh.. ternyata adiknya yang tidak tega, hmm... semoga Allooh selalu menautkan hati kita.. memelihara perasaan cinta diantara kita... Aamiin...
0 comments:
Post a Comment