.
Tujuan utama selalu berdo'a untuk bisa tinggal di negara ini, adalah bisa dengan leluasa Umroh.
Alhamdulillaah..
Allooh mengabulkan, jangan terlena, mari kita realisasikan mimpi-mimpi kita, yang kita rajut dengan do'a-do'a selama ini.
Memasuki minggu pertama sejak seluruh kotak-kotak diturunkan dari trul kontainer, pinggang yang super pegel, tangan dan kaki yang keram, bahu, lengan, betis yang nyut-nyut-an... tinggal sedikit lagi.
Target besarnha adalah bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini juga. Namun saat diskusi dengan suami, kami mempertimbangkan anak-anak yang masih kecil (6, 4 dan 2 tahun), tidak adanya keluarga di sini, hati masih ragu. Hmmm... baiklah, kita lihat bagaimana keadaannya saat umroh nanti.
Jadi Family Project kami adalah melaksanakan ibadah Umroh sekeluarga, di minggu ke 2 sejak kedatangan kami di Saudi.
Pemimpin project adalah Baba
Pelaksana dan penanggung jawab adalah Umie
Hazim, Hisyam dan Isti akan membantu sebisanya.
Hal yang harus dikerjakan sekarang adalah, menyelesaikan proses "unpacking" kotak-kotak berisi berbagai barang dari Kuala Lumpur. Hampir 200 kotak berukuran besar... MasyaaAllooh!
Umie memulai dari memilah kotak berdasarkan ruangan-sesuai label yang tertera di kardusnya.
Kemudian membongkar satu persatu, dan memfokuskan pada dapur, ini penting, minimal menemukan panci, piring dan sendok, walau hanya untuk membuat mie instan dan telur ceplok 😜.
Baba bertugas membuka kotak-kotak, dan melepaskan kertas pembungkus barang-barang yang berada di dalamnya dengan hati-hati.
Umie akan memilah dan menyusun barang-barang tersebut di lemari dapur. Abang Hazim sudah bisa membantu dengan meletakkan barang-barang selain pecah belah, sesuai instruksi umie, misalnya sendok, piring makan karakter, juga plastik-plastik tupperware. Seru! Hisyam dan Isti juga tidak mau kalah turut membantu dan saling berebut.
Baba menyiapkan satu kotak kosong untuk meletakkan barang-barang yang tidak kami perlukan, atau barang-barang yang kami miliki dalam jumlah terlalu banyak. Kami menjelaskan kepad anak-anak, mengapa ada piring, mangkuk, juga benda-benda lain yang kami pisahkan. Kami jadikan kesempatan ini untuk berdiskusi dengan mereka mengenai banyaknya orang-orang yang tidak seberuntung kami, juga pentingnya berbagi. Barang-barang itu nantinya akan kami serahkan kepada para pekerja pengantar kontainer yang dengan senang hari menerimanya.
Tidak kurang terkumpul 2 lusin piring duralex, mangkok, gelas, sendok, baskok, dan lain-lain, yang berhasil kami kumpulkan, fiuh.. semangat berbenah, semangat berbagi, ikhlas melepaskan, lebih bermanfaat untuk orang lain, dibanding hanya tertumpuk di lemari. Semangat!
45 kotak! Untuk barang-barang dapur, ada juga alat-alat mandi, perlengkapan berenang, aah... kami bukan hanya sedang membuka kota-kotak ini.. tapi juga sedang bernostalgia kehidupan kami sebelumnya, barang-barang yang kami beli di Brunei dan Kuala Lumpur, kami saling bercerita, mengenang kejadian-kejadian yang kami alami dengan barang-barang itu. Seperti kejadian saat membeli piring avangers-nya Abang Hazim, di Soonlee, Kuala Belait, Beunei, hisyam marah karena tidak mendapat piring mcqueen, lalu membeli piring Teddy Bear.
Lelah? Pasti! Tapi.. ini adalah sebagai langkah awal dari rencana besar kita, mari kita laksanakan dengan gembira!💖
0 comments:
Post a Comment