Arti Hidup Sehat Menurut Saya
(Katakan “Tidak”
pada diet dan oleh raga yang berlebihan)
Ketika kita mendengar tentang hidup sehat, maka yang terbayang
dibenak kita adalah makanan yang bukan saja baik dan halal, tapi juga menu yang
seringkali diawali dengan boleh dan tidak boleh, porsi yang terukur antara
kalori, protein, karbohidrat dan teman-temannya, bergantung pada pola makan ala
siapa yang dianut 😁.
Makan dengan menu terukur dan gizi seimbang tentu penting, namun sejatinya,
yang juga tidak boleh dilupakan adalah esensi dari makan itu sendiri, hadist
nabi “Cukuplah bagi anak keturunan
Adam agar makan sekadar untuk menegakkan tulang sulbinya. Melainkan jika dia tidak dapat
mengelak, maka isilah sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya.” [Riwayat al-Tirmizi (2380)][Hadith ini
dinilai hasan sahih oleh Imam al-Tirmizi].
Apabila menilik dari Hadist di atas, kebutuhan tubuh akan makanan
adalah sebagai penunjang aktifitas yang dilakukan oleh manusia, menghilangkan
rasa lapar dan mengisi nutrisi dalam tubuh. Beberapa hadist juga membahas
mengenai adab dalam makan, seperti makan dengan tangan kanan, mengambil makanan
dari yang terdekat, tidak meniup makanan yang ada di wadah dan anjuran untuk
makan sambil duduk. Mengenai jumlah asupan kalori atau jenis makanan yang
dikonsumsi bahkan tidak pernah disebutkan sama sekali.
Maka dari itu, dengan tujuan yang ingin dicapai, satu hal lagi
yang sangat patut di perhatikan adalah saat makan satu meja dengan orang-orang
terkasih, saling bertukar cerita tentang hari yang dilalui, atau sambil bercengkrama
dengan saudara dan handai taulan melalui layar karena terpaut jarak, walaupun isi
di dalam piring berbeda namun hati tetap terpaut, Aha!
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah “. Banyak ibadah dalam Islam yang membutuhkan kekuatan dan Kesehatan fisik, seperti puasa, sholat, berhaji, dan berjihad. Olahraga bertujuan untuk menjadikan manusia sehat dan kuat. Dalam Islam, sehat dipandang sebagai nikmat kedua terbaik setelah Iman. Olah raga bukan saja dapat memperkuat dan membentuk imunitas tubuh terhadap penyakit, tapi juga dapat menguatkan jiwa.
Sehat itu hampir selalu lekat dengan olah raga yang dilakukan
dengan teratur. Uh-Oh! Apakah artinya setiap hari harus bersepeda sekian kilo? Jalan
kaki atau berlari sekian puluh kilo?. Peneliti dari University
of Vermont menemukan bahwa dengan berolahraga hanya 20
menit dapat membuat suasana hati lebih baik selama 12 jam. Jalan pagi bergandengan
tangan dengan pasangan, menikmati indahnya matahari pagi yang gemerlapan
menyinari dedaunan, tentu dapat mendekatkan hati, dan mengisi tangki kebahagiaan,
selain tentu saja menyehatkan.
Pilih dengan baik prioritas hidup kita. Orang yang sakit
kemudian mati itu sudah biasa, orang yang sehat tanpa kurang suatu apapun lalu
mati, juga bukan hal yang istimewa. Hidup sehat itu demi meningkatkan kualitas
hidup kita. Bisa menghabiskan waktu dan mengukir kenangan, merasakan tajamnya
padang rumpu ilalang, terengah-engah menyusuri setapak pegunungan, sampai
menghabis kan waktu di dinginnya kedalaman lautan.
Olah raga sambil menjaga asupan makanan dan minuman sangat
penting, bukan sekedar mengikuti trend masa kini, dengan berbagai atribut yang
“Wah” tanpa mengindahkan kenyamanan dan keselamatan orang lain. Namun hidup bahagia,
bermartabat dan bermanfaat bagi sesama adalah yang utama.
3 comments:
Masya Allah. Tulisan mba fifta mengalir, sederhana namun sarat makna. Tak lupa terselip pesan didalamnya. Jazakillah😊
Menginspirasi,.... dapat melihat dari sudut pandang yang berbeda dari makna sebuah kesehatan
Wuaaah.. terima kasih mbak Mardianti.. mbak Exmi...
Post a Comment