Kelas telur, ulat, kepompong, dan saat ini memasuki kelas kupu-kupu. Saya selalu bersemanbat dengan tantangan yang akan disajikan, kejutan-kejutan yang menanti untuk ditaklukkan, Ah!
Selama delapan minggu ke depan, diminta untuk menjadi mentor dan menjadi mentee sekaligus.
Begitu tantangan diumumkan, saya merasa sedikit terkejut, akan menadi mentor apakah nantinya? Apa yang bisa dan pantas saya bagikan? Saya merasa masih memiliki yang sangat sedikit. Ternyata, menjadi mentor berarti membagikan apa yang paling membuat berbinar-binar, kegiatan yang dirasa sangat membahagiakan? suatu kebaikan yang sudah dikerjakan bertahun-tahun, Aha! Saya tahu jawabannya. š„°
Sejak dulu, saya sangat suka mengajar, terutama mengajar membaca Al-Qur’an, bukan dengan berbagai metode yang seperti yang ada sekarang, tapi “Belajar Membaca Al-Qur’an Untuk Pemula Dengan Bahagia”, begitu saya tulis di profil mentorship saya. Saya melihat sudah ada beberapa mentor yang mengajarkan tahsin, tapi tidak dengan tambahan “belajar dengan bahagia” seperti yang saya buat, ahahahah.. jadi saya menunggu dengan
Alhamdulillaah, saya mendapatkan dua Mentee untuk belajar mengaji ini. Satu orang dari Regional Kediri, dan satu lagi dari Regional Bekasi. MasyaaAllooh...
Selanjutnya saya harus mencari mentor, saya sudah memutuskan untuk belajar membuat kue kering/jajanan khas lebaran yang disajikan di indoensia, nantinya. Melihat situasi sekarang ini, sepertinya mudik/pulang kampung masih jauh dari harapan. Bismillaah, ada dua orang mentor Profilnya menarik perhatian saya, saya telusuri akun mereka, sampai akhirnya saya memutuskan untuk belajar pada Mentor pembuat kue kering. Saya tertarik karena beliau menceritakan sang suami yang tidak suka nastar menjadi suka setelah mencicipi nastar buatan beliau. Bismillaah..
#jurnalke1
#tahapkupu-kupu
#buncek1
#ibuprofeional
0 comments:
Post a Comment