Beli Mainan?

#Day7

#gamelevel8

#tantangan10hari

#kuliahbunsayiip

#RezekiItuPastiKwmuliaaanHarusDicari

#CerdasFinansialSejakDini

Alhamdulillaahi Bini'matihi Tatimussholihaat.

Jadi begini to, rasanya memulai semuanya dari nol? 😅 

Berpacu dengan waktu dan ide yang terbatas. Anak-anak yang masih dibawah 7th, kehidupan yang jauh dari hiruk-pikuk penjual (warung), juga tidak adanya kantin yang menjual jajanan di sekolah. Lengkaplah sudah. Tantangan kali ini, terasa paling berat untuk saya. 

Semuanya masih meraba-raba. Berusaha meyakinkan diri sendiri, bahwa setiap materi yang diberikan, pastilah sudah melalui proses penelitian dan praktek yang tidak sebentar dan gampang. Bismillaah... mari fokus menjalankannya.

"Aunty, Isti tak ambil mainan mana-mana ya?" Tanya Mu'aads saat melihat Isti hanya melihat-lihat, lalu meletakkannya kembali, saat saya mengatakan "Ayo kembalikan nak..."

"No, she just see and play a little bit, and will put it back" jawab saya.

"Adik-adik aku tak macam itu... maka kami tak pernah lalu sini.." lanjut mu'aads.

Saya terhenyak, aahh... iya... saya lupa mensyukuri ini. Anak-anak, apabila melihat-lihat mainan, atau makanan, dimana saja, belum pernah sampai "memaksa" untuk membeli. Cukup memberi pengertian pada mereka, jika mainan itu tidak perlu, sudah punya mainan yang semisal, atau makanan itu tidak sehat, dan lain-lain. Mereka akan menurut dengan manis. MasyaaAllooh....

Maka, jika mainan anak-anak sudah sampai satu kamar penuh, itu adalah kesalahan kami, sebagai orang tuanya. Jangan-jangan, materi kali ini begitu terasa sulit, justru karena kami yang belum memiliki kecerdasan finansial. Aha! Ketemu juga masalahnya!