🌺Hazim (6th) akan lebih mudah mengingat sesuatu, apabila dia memahaminya. Saat belajar huruf abjad, apabila hanya menunjukkan huruf-huruf yang tertempel di dinding, maka dia akan segera lupa. Maka gabungan dari semua metode, adalah solusi terbaik.
Yaitu;
- Melihat tabel huruf yang ditempel di dinding beserta dengan contoh gambar penggunaan huruf, misal; A untuk Apel (ada gambar apel di samping huruf.
- Memegang huruf-huruf (memakai magnet huruf yang ditempel di dinding kulkas).
- Menuliskan huruf-huruf namanya dengan menjiplaknya dari kertas transparan.
- Menuliskan huruf-huruf di pasir dengan jarinya
- Menuliskan huruf di papan tulis, dengan spidol white board dan kapur.
🌺Hisyam (4th) lebih mudah dalam memahami simbol. Hanya dengan 2 metode, Hisyam sudah bisa "menghafal" semua huruf alphabet.
Yaitu;
- Melihat tabel huruf yang ditempel di dinding beserta dengan contoh gambar penggunaan huruf, misal; A untuk Apel (ada gambar apel di samping huruf.
- Memegang huruf-huruf (memakai magnet huruf yang ditempel di dinding kulkas).
Hisyam sama sekali tidak mau menulis, memegang pensilpun dia tidak suka. Bermain menukiskan huruf di pasir juga tidak suka.
Tapi, walau hanya dengan 2 metode itu, Hisyam menghafal huruf abjad dengan rentang waktu yang lebih singkat dari pada Abang Hazim.
🌺Istiqomah (2th) belum belajar mengenal huruf abjad, walau sudah bermain dengan magnet-magnet huruf yang di tempel di dinding kulkas.
Karena Haizm dan Hisyam baru "diperkenalkan" dengan huruf abjad saat mereka umur 3th.
0 comments:
Post a Comment